Untuk kali pertama, aku tidak ingin masa-masa melelahkan seperti perjuangan akhir semester segera berakhir. Kau tahu sendiri apa alasannya. Sepekan terakhir, aku mudah sekali mencuri pandang. Sebenarnya tak hanya itu. Ada beberapa hal lain yang tidak aku ceritakan. Atau mungkin, belum aku ceritakan.
Kau tahu? Dalam suasana ramai, ketika semua orang sedang berkumpul dan belajar, duduk di lantai dekat tangga atau di kursi depan kelas, aku selalu mudah menemukanmu. Tapi, yang aku bilang mencuri pandang, tidak selalu aku sendiri yang lakukan. Karena, meskipun mudah dan aku tahu itu menyenangkan, tetap saja aku takut tertangkap sedang melirikmu. Jadi, temanku lah yang melirikmu untukku. Tidak apa kan?
Terlalu serakah mencuri pandang, sebenarnya membuatku takut. Bukan hanya takut membuatmu tahu, tapi aku lebih takut kepada Sang Pencipta yang sudah jelas-jelas melarang hambanya melakukan hal seperti itu kepada seseorang yang bukan mahramnya. Ini aku serius. Meskipun sepele, tapi tetap saja itu tidak boleh. Dan yang lebih aku takutkan lagi, aku tahu jika hal itu dilarang, tapi aku tetap saja melakukannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar